Menyediakan melayani penjualan pembelian jual beli bibit murah termurah Duku di Kalimantan Selatan, Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, Jambi, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Riau
Menyediakan melayani penjualan pembelian jual beli bibit murah termurah buah duku buah durian di Karo, Mamuju Utara, Takalar, Jeneponto, Ternate, Takalar, Kab. Kendal, Balangan, Penajam Paser Utara, Rokan Hilir, Pematangsiantar, Labuhanbatu, Samosir, Banda Aceh,
Menyediakan melayani penjualan pembelian jual beli bibit murah termurah Duku | buah duku buah durian di Kec. Dukuhturi, Kec. Hero Lange-Lange, Kec. Dukupuntang, Kec. Gringsing, Kec. Kebomas, Kec. Alak, Kec. Bandung Kidul, Kec. Pasongsongan, Kec. Tenjolaya, Kec. Panji, Kec. Pulo Aceh, Kec. Melaya, Kec. Bonorowo, Kec. Kunjang, Kec. Ngapa, Kec. Panceng, Kec. Sumowono, Kec. Bakti Raja, Kec. Pakong, Kec. Pabean Cantian
Duku adalah jenis buah-buahan dari anggota suku Meliaceae. Tumbuhan yg berasal drAsia Tenggara sblh barat ini memiliki kemiripan dengan buah langsat, kokosan, pisitan, celoring dan lain-lain dengan berbagai variasinya. Nama-nama yg beraneka ragam ini sekaligus menunjukkan adanya aneka kultivar yg tercermin dari bntk buah dan pohonygberbeda-beda.
Pemerian botani
Pohon yang berukuran sedang, dengan tinggi mencapai 30 meter & gemang hingga 75 centimeter. Batang biasanya beralur-alur dlm tak teratur, dg banir (akar papan) yg pipih menonjol di atas tanah. Pepagan (kulit kayu) brwrn kelabu berbintik-bintik gelap & jingga, mngndng getah kental berwarna susu yg lengket (resin).[2]
Daun majemuk menyirip ganjil, gundul atau berbulu halus, dg 6â"9 anak daun yang tersusun berseling, anak daun jorong (eliptis) smp lonjong, 9â"21 centimeter à 5â"10 cm, mengkilap di sisi atas, sprt jangat, dg pangkal runcing dan ujung meluncip (meruncing) pendek, anak daun bertangkai 5â"12 mm.[2]
Bunga terletak dalam tandan yang muncul pd batang atau cabang yg besar, menggantung, sendiri atau dlm berkas 2â"5 tandan atau lbh, kerap bercabang pada pangkalnya, 10â"30centimeter panjangnya, berambut.[3] Bunga-bunga berukuran kecil, duduk atau bertangkai pendek, menyendiri, berkelamin dua. Kelopak brbntk cawan bercuping-5, berdaging, kuning kehijauan. Mahkota bundar telur, tegak, berdaging, 2â"3 millimeter à 4â"5 millimeter, putih hingga kuning pucat. Benang sari satu berkas, tabungnya mncp 2 mm, kepala-kepala sari dlm satu lingkaran. Putiknya tebal & pendek.[2]
Buah buni yang berbentuk jorong, bulat atau bulat memanjang, 2-4(-7) centimeterà 1,5â"5 cm, dengan bulu halus kekuning-kuningan dan daun kelopak yang tidak rontok. Kulit (dinding) buah tipis hngg tebal (kira-kira 6 millimeter). Berbiji 1â"3, pipih, hijau, berasa pahit; biji terbungkus oleh salut biji (arilus) yang putih bening dan tebal, berair, manis hngg masam.[2] Mcam-macam yg unggul memiliki biji yang kecil atau tidak berkembang (rudimenter), namun arilusnya umbuh baik dan tebal, manis.
Perbanyakan duku yg dilakukan menggunakan bj mengakibatkan lambannya tanaman dalam menghasilkan buah. Tanaman baru berbunga pada umur 10 sampai 15 tahun[4]. Perkecambahan tanaman ini mempunyai perilaku poliembrioni (satu bj menghasilkan bnyk embrio atau semai): satu embrio hasil pembuahan, dan sisanya embrio apomiktik,[5]. Embrio apomiktik brkmbng dari jaringan pohon induk sehingga keturunannya mempunyai karakter yang serupa dg induknya. Bj bersifat rekalsitran, penyimpanan lebih drpd tujuh hr akan menyebabkan kemunduran daya kecambah yg cepat[6].
Perbanyakan vegetatif dilakukan dg pencangkokan & sambung pucuk[4].
Keanekaragaman
Duku amat bervariasi dalam sifat-sifat pohon & buahnya; sehingga ada pula ahliyang memisah-misahkannya ke dlm jenis-jenis (spesies) yg berlainan. Pd garis besarnya, ada dua klmpk besar buah ini, yakni yang dikenal sebagai duku, danyg dinamakan langsat. Kemudian ada kelompok campuran antara keduanya yg dsbt duku-langsat, srt kelompok terakhir yg di Indonesia dikenal sbg kokosan.[2]
Kelompok yg dikenal sbg duku (L. domesticum var. duku) umumnya memiliki pohon yang bertajuk besar, padat oleh dedaunan yang brwrn hijau cerah, dg tandan yg relatif pendek & berisi sedikit buah. Butiran buahnya besar, cenderung bulat, berkulit agak tebal namun cenderung tidak bergetah bl matang, umumnya berbiji kcl & berdaging tbl, manis atau masam, dan berbau wangi.[2][7]
Langsat (L. domesticum var. domesticum) kebnykn mempunyai pohon yang lebih kurus, berdaun krng lebat yg berwarna hijau tua, dengan percabangan tegak. Tandan buahnya pnjng, padat berisi 15â"25 btr buah yg berbentuk bulat telur & besar-besar. Buah langsat berkulit tipis &sll bergetah (putih) sklpn tlh matang. Daging buahnya banyak berair, rasanya masam manis & menyegarkan.[2][7] Tak sprt duku, langsat bukanlah buah yang bisa bertahanlama setelah dipetik. Dlm tiga hari stlh dipetik, kulit langsat akan menghitam sklpn itu tdk merusak rasa manisnya. Hanya saja tampilannya mnjd tidak menarik.
Kokosan (L. domesticum var. aquaeum) dibedakan oleh daunnya yg berbulu, tandannya yg penuh butir buahyg berjejalan sngt rapat, & kulit buahnya yang berwarna kuning tua. Butir-butir buahnya umumnya kecil, berkulit tipis & sdkt bergetah, [nmn|namun} sukar dikupas. Sehingga buah dimakan dengan cr digigit & disedot cairan dan bijinya (maka disebut kokosan),[2] atau dipijit agar kulitnya pecah dan keluar bijinya (maka dinamai pisitan, pijetan, bijitan).[7] Berbiji cukup besar dan berdaging tipis, kokosan umumnya berasa masam smp masam skl.
Macam dukuyg paling terkenal di Indonesia adl duku palembang, terutama [krn|karena} manis rasanya dan sdkt bijinya. Sebetulnya penghasil utama duku ini bukanlah Kota Palembang, melainkan daerah Komering (Kabupaten OKU dan OKI) srt bbrp wilayah lain yg berdekatan di Sumatera Selatan. Tmpt lain yang juga mnghsknnyaadl kwsn Kumpeh,Muaro Jambi, Jambi. Duku dr wilayah-wilayah ini dipsrkan ke brbg daerah di Sumatera & Jawa, dan bahkan diekspor.[8][9]
Di samping duku palembang, brbg daerah jg mnghslkn dukunya msng-msng. Di Jawa, bbrp yang trknl secara lokal adl duku condet (dahulu juga duku menteng& duku depok) dr seputaran Jakarta; duku papongan dari Tegal; duku kalikajar dr Purbalingga; duku karangkajen dan duku klaten dr Yogyakarta; duku matesih dr Karanganyar; duku woro dari Rembang; duku sumber dr Kudus, dan lain-lain.[7][10][11][12] Di Kalimantan Selatan, dknl duku Padang Batung dr Kabupaten Hulu Sungai Selatan.[13]
Mengingat daya tahan buahnya yg tak sprt duku, langsat umumnya dknl scr lbh terbatas & lokal. Bbrp kultivar yg populer, di antaranya adl langsep singosari dari Malang,[9] langsat tanjung dari Kalsel,[13] langsat punggur dari Kalbar, & sebagainya. dr Thailand dknl langsat uttaradit, dan dr Luzon, Filipina, dknllangsat paete.[2]
Manfaat
Duku terutama ditanam untkbuahnya, yang biasa dimakan dlm keadaan segar. Ada pulayang mengawetkannya dalam sirup dan dibotolkan.[2] Kayunya keras, padat, berat & awet, sehingga kerap digunakan sebagaibahan perkakas & konstruksi rumah di desa, terutama kayu pisitan.[7]
Beberapa bgn pohon digunakan sbg bhn obat tradisional. Biji duku yang pahit rasanya, ditumbuk & dicampur air untk obat cacing & jg obat demam. Kulit kayunya dimanfaatkan sbg obat disentri & malaria;smntr tepung kulit kayu ini dijadikan tapal untk mengobati gigitan kalajengking. Kulit buahnya juga dgnkn sbg obat diare; dan kulit buah yang dikeringkan, di Filipina biasa dibakar sbg pengusir nyamuk.[2][7] Kulit buah langsat terutama, dikeringkan dan diolah untk dicampurkan dalam setanggi atau dupa.[7]
Ekologi
Sebagai tanaman bertajuk menengah, duku tmbh baik dalam kebun-kebun campuran (wanatani). Tumbuhan ini, terutama jenis duku, menyukai tmpt-tmptyg ternaung & lembap. Di daerah-daerah produksinya, duku biasa ditanam brcmpr dengan durian,petai, jengkol, serta aneka tumbuhan buah dan kayu-kayuan lainnya, meski umumnya duku yg mendominasi.[2][10]
Duku biasa ditanam di dataran rendah hngg ketinggian 600 m dpl., di wilayah dg curah hujan antara 1.500-2.500 millimeter per thn. Tumbuhan ini dpt tumbuh& berbuah baik pd brbg variasi tanah, terutama tipe tanah latosol, podsolik kuning, dan aluvial.[10] Duku menyenangi tanah bertekstur sdng dan berdrainase baik, kaya bahan organik & sedikit asam, [nmn|namu} dg ketersediaan air tanah yang ckp. Sementara itu jenis langsatlbh thn trhdp perubahan musim, dandapat menenggang musim kemarau asalkan cukup ternaungi & mendapatkan air.[2] Duku tidak thn penggenangan.[14]
Duku umumnya berbuah sekali dalam sethn, shngg dikenal adanya musim buah duku. Musim ini dpt berlainan antar daerah, nmn umumnya trjd di sktr awal musim hujan.
Perbanyakan
Duku biasanya diperbanyak dg bj, yang sengaja disemaikan atau dg mengumpulkan cabutan semai yang tumbuh spontan di bawah pohon induknya. Akan tetapi menunggu hingga pohon baru ini menghasilkan, memakan waktu yg lama (20â"25 thn) & belum pasti pula kualitasnya sama dengan induknya.[15]
Cara lainyg juga populer adalah dengan mencangkoknya. Mskpn proses mencangkok ini memakan wkt yg relatif lama (8-9 bln, akar keluar setelah 134 hari[4]) namun pohon baru hasil cangkokan sudah dpt berbuah pada umur sekitar dua thn.[11] Kelemahannya, persen kematian anakan hasil cangkokan ckp besar.[2] Lagi pula pertumbuhannya tidak seberapa kuat.[10]
Perbanyakan secara modern yang kini bnyk dilakukan adldg sambung pucuk (grafting). Teknik ini memungkinkan sifat-sifat genetik batang atas anakan yangdihasilkan sm dg induknya, sementara wkt tunggunya dipersingkat menjadi 5â"6 tahun. Anakan hasil sambung pucuk ini juga lbh kuat perakarannya dr pada anakan hsl cangkokan.[15]
Penyebaran dan nama-nama lokal
Wilayah asal usul duku membentang dr sktr Siam, Semenanjung Tanah Melayu hngg Borneo di timur, termasukpulaFilipina. Di daerah-daerah itu, duku ditanam sbg slh satu buah-buahan yang penting. Bahkan varietas-varietas liar atau yg meliar dpt dijumpai di alam. Kini duku juga dibudidayakan, walau tdk besar, di Vietnam, Burma, Srilanka, India,Australia, Hawaii, Suriname, dan Puerto Rico.[2][14]
Duku diknl dg banyak nama, sprt langsat, langseh, langsep, lansa (Mal.); lansones, lanzone, lanzon, & buahan, (Fil.); langsad, longkong (Thailand); lòn bon dan bòn bon (Vietnam); langsak, duku (Burma); serta gadu guda (Srilanka). Dalam bahasa Inggris juga dsbt sebagai langsat danduku.[14][16]
Di Indonesia sendiri duku dsbt dengan berbagai nama, yg mirip maupun yang tdk. Misalnya langsat (umum); lansat, lancat (Aceh dan Sumut); lasé (Nias); langsék (Min.); langsak, lasak, rarsak, rasak (Lampung); lansét, lasat, losot, léhat, lihat, rihat, richat (Kal.); lansa, lasat, lasot, lansot, dansot, ranso, lantat (Sulut); lansa, lasa, lasé, lésé (Sulsel); lasat, lasaté, lasété, nasaté, lasato, lalasat, lasa (Maluku) dan sejenisnya. Serta langsat, langsepdan duku, dukuh (Jw., Sd.); kokosan, pisitan, bijitan (Sd.); pijetan, celuring (Jw.); celoréng (Md.; celoring, ceroring (Bali); dan lain-lain.[7]
Perdagangan
Negara-negara penghasil utama duku adalah Malaysia, Thailand, Filipina dan Indonesia. Namun umumnya duku hbsdikonsumsi di dm negeri masing-masing, kecuali sedikit yg diekspor ke Singapura dan Hongkong. Duku blm menembus pasar buah-buahan di Eropadan Amerika.[2]
0 komentar:
Posting Komentar